syair romadlon

NOSTAIGIA CINTA

Hampir sebulan lamanya kita berpisah.
Persimpangan yang membelah jalan kita kini dihuni semak belukar dan kerikil tajam.

Sesekali aku datang kesana dimalam yang teramat dingin,
lalu kubakar habis-habis kawanan belukar yang berjejalan.
Namun yang terjadi api malah melumatku dan berkata;

Bakarlah kegilaanmu,sebelum nanti kau sadar dan berlari
sebab kau takut aku akan padam.
Nikmatilah waktumu yang tersisa,
hingga kau melihatku hanya sekumpulan asap yang meninggalkan arang,
karena demikianlah nanti kau membutuhkanku
dan menyalakanku lagi dihadapan dongeng beserta angan-angan rembulan.



MUSIM PERINDU
Musim kemarau dikotaku mengabarkan rindu ilalang,
sementara riang kupu-kupu yang kemarin kujumpai,
kini terusir oleh dedaunan layu.

Oh... Rinduku berlari diburu matahari.
Dan rembulan telah dulu berlalu meninggalkan sepucuk pesan lugu ;
Rindukan aku
hingga musim memanjakan gemulai pagimu penuh syukur dalam penyatuan rindu.



Rahasia Hati


Kau yang menari dalam kamar kalbu, siapa sangka dunia telah membuatku patah hati. Senyumnya yang penuh pesona memikat jantungku, tapi siapa sangka jika kemudian membodohiku. Aku datang padamu, duhai Kau yang mengajak hatiku menari. Mari kita berbicara laksana sahabat dengan cinta, melihat lebih jauh kedalam supaya mengenal luas apa yang tersembunyi di luar. Beberapa orang menganggap cinta ibarat guru, maka lahirlah kemanutan dan juga penentang. Kemudian timbul pula pemikiran-pemikiran yang lain. Masuklah lebih dalam pada hatimu yang terselubung kaca-kaca. Tataplah ketika air matamu bergulir,disitulah kau akan menemukan bagaimana dirimu tertawa. Sebab masa depan yang dipenuhi harapan adalah suci dan harapan yang telah dirampas masa lalu merupakan tarian pembimbing yang bermakna. " Ramadhan al fatih "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar