2013-06-25

altternatif pengganti BBM

Cari alternatif pengganti BBM? Garap potensi panas bumi Indonesia


LENSAINDONESIA.COM: Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia. Diperkirakan, sumber energi panas
bumi mampu menghasilkan hingga 29.835 Megawatt tenaga listrik. Namun sampai saat ini, pemanfaatan panas bumi sebagai energi alternatif belum optimal.

Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum) berencana meningkatkan pemanfaatan panas bumi sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. Hal ini diungkapkan Dirjen Minerbapabum, Bambang Setiawan dalam acara ‘Media Gathering on Geothermal Dialog Series Panas Bumi 2013′ di Fave Hotel Braga, tanggal 29-30 Mei 2013.
Dikatakan, penyediaan energi nasional masih didominasi oleh energi fosil. Sementara energi terbarukan yang rendah karbon justru belum banyak dimanfaatkan. Belum termanfaatkannya energi panas bumi secara optimal, tentunya ke depan perlu didorong dan menggaet investasi agar lebih optimal.
“Saat ini, pemanfaatan panas bumi masih sangat minim yaitu baru sekitar 4 persen (1.341 MW) padahal Pemerintah akan meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi itu melalui Crash Program 10.000 MW Tahap II (30 persen batubara dan 70 persen non-renewable energy terutama panas bumi) dan penggunaan tenaga panas bumipotensi yang dimiliki sebesar 28.635 MW,” jelas Bambang.  untuk pengembangan smelting plant.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, sudah ada 9 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang beroperasi yaitu, PLTP Sibayak di Sumut; PLTP di Jabar terdiri dari Salak, Wayang Windu, Kamojang, Darajat; PLTP Dieng-Jateng; PLTP Lahendong-Sulut; PLTP Ulubelu-Lampung; PLTP Ulumbu- NTT.
Berdasarkan Peraturan Presiden No.5/tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional maka peta jalan pengembangan panas bumi tahun 2006-2025 yaitu sebesar 12.000MW. PP itu bertujuan untuk percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia, sehingga pada tahun 2025 ditargetkan pangsa baru energi mencapai 17 persen.

“Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif fiskal bagi pengembangan panas bumi dan program percepatan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II dengan kontribusi panas bumi sebesar 4.925 MW (Permen ESDM No.01/2012),” ujarnya.

“Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif fiskal bagi pengembangan panas bumi dan program percepatan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II dengan kontribusi panas bumi sebesar 4.925 MW Acara yang dipandu oleh Dinas ESDM Jabar ini, diikuti sekitar 60 wartawan. Hadir juga sebagai narasumber, Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Abadi Purnomo, Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan Ketua PWI Jabar Mirza(Permen ESDM No.01/2012),” ujarnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar